Sabtu, 02 September 2017

Poligami ?? Ini Pendapatku !


Assalamualikum .... 
Ah sepertinya menikah itu menyenangkan, dan itu merupakan salah satu bagian untuk menyempurnakan agama menurut kepercayaanku karena bisa menghindari dosa dalam bermaksiat. Tapi menurutku banyak persiapan untuk "menuju halal" baik persiapan lahir maupun batin. Saranku sembari "menanti waktu yg tepat" perbaiki diri dan banyak belajar + berusaha serta tidak lupa pasrahkan semua pada Tuhan kita karena Dia sudah menuliskan skenario terindah untuk ciptaan-Nya. Kalau di suruh "nunggu" ya sabar, kalau sudah "saatnya" ya Alhamdulillah :) Nah, kali ini aku mau membahas tentang "Pendapatku" sekali lagi "ini pendapatku" karena banyak yg pro dan kontra dengan bahasan kali ini dan I think nggak ada yg salah ataupun benar karena ini kembali lagi pada kepercayaan masing-masing dengan urusan diri sendiri bersama Tuhan. Tidak ada unsur menyalahkan atau menyudutkan beberapa pihak karena PURE ini menurut pendapatku, bukankah kita semua boleh berpendapat ? :)

POLIGAMI .... wih bahasan yg berat karena ada banyak pro dan kontra kalau bahas ini, ya kan? Dari sudut pandang perempuan dan orang awam (seperti aku), menurutku "kurang lebih" arti poligami ini adalah seorang suami yg memiliki lebih dari 1 orang istri (menurut kepercayaanku maks memiliki 4 istri) dengan "ketentuan dan syarat tertentu" yg menikah secara sah baik dalam hukum negara maupun hukum agama. Kalau ingin lebih jelas arti poligami bisa secara bijak mencari pengertian sesungguhnya dengan sumber terpercaya. Wait, kenapa aku menambahkan ada "ketentuan dan syarat tertentu" ? Karena dari beberapa sumber (bisa cari di google "hukum berpoligami") ada ketentuan-ketentuan khusus seorang laki-laki (suami) dapat melakukan poligami. Disini aku tidak akan membahas tentang hukum ketentuan dan syarat untuk berpoligami, karena fokusku ingin menyampaikan "pendapatku" tentang berpoligami :)

1. Kalau ada yg bertanya padaku "Setuju atau tidak di poligami?" 
- Jawabanku "Kalau aku pribadi tidak setuju dan tidak akan setuju jika aku di poligami dan naudzubillah juga kalau berpikiran dipoligami. Alasanku ? Masing-masing orang punya kepercayaan sendiri dengan Tuhannya dan tentu aku sebagai salah satu ciptaan-Nya punya kapasitas keikhlasan sendiri yg hanya aku dan Dia yg tau. Aku bukan mbak Arini dan bukan calon istri yg ikhlas dan siap untuk memiliki "adik madu" karena ya ini kepercayaan dan prinsipku dengan Tuhanku. Sikap adil dalam berpoligami tidak hanya dengan istri sajakan? Masih ada anak-anak juga yg bisa kaget "loh ibuku kok ada lebih dari satu?" Mental dan pemahaman anak juga harus dipertimbangkan. Belum lagi lingkungan sekitar juga. Aku sih selalu pilih cara aman. Selama kita bahagia tanpa "adik madu", cukup kita saja yg menjalaninya untuk mendapatkan berkah-Nya"

2. "Bukannya ada yg bilang kelak akan mendapatkan surga-Nya jika ikhlas untuk dipoligami?"
- Jawabanku "Masih banyak cara yg Tuhan beri untuk mencapai surga-Nya bahkan menurutku akan lebih indah ketika kelak saling berjuang untuk mencapai surga dengan ikhlas tanpa saling menyakiti satu sama lain. Ah, aku tidak tau seberapa kuat istri-istri yg bersedia untuk dipoligami karena untuk membayangkanpun aku sendiri tidak akan bisa seperti mereka."

3. "Bukankah di poligami lebih baik daripada suami bisa saja (naudzubillah) selingkuh atau main-main dibelakang istri?"
- Jawabanku "Menikah dengan berdasarkan niat yg baik karena Allah (Lillahita'ala menurut kepercayaanku) akan menghindarkan dari hal-hal seperti selingkuh atau hal negatif lainnya. Menikah itu komitmen menurutku, bukan antara 2 manusia saja tapi pertama komitmen dengan Tuhan, selanjutnya komitmen bersama kedua belah pihak keluarga. Itu kenapa ada istilah orang Jawa kalau mencari pasangan hidup itu dilihat "Bibit, Bebet dan Bobotnya" haha yg termasuk di dalamnya tentang agama kepercayaannya. Selama kita berbuat dan berdoa mendapatkan yg baik pasti Tuhan akan memberikan yg baik pula kan? :). Banyak alasan seseorang melakukan tindakan menyimpang seperti itu, bisa jadi karena kurang mendapatkan yg apa yg "diharapkannya" atau paling ekstrim dan semoga kita dijauhkan dari yg namanya "nggak kuat karena godaan setan". That's why menurutku jika pasangan dan keluarga membutuhkan "komunikasi yang baik" dan tentunya berdasarkna "keimanan" yg baik pula :) Dengarkan dan cari penyelesaian yg baik bersama"

Kemarin sempat membahas bersama dengan beberapa rekan (yg sedikit sedih karena kami perempuan semua) tentang sempat munculnya aplikasi Poligami seperti ini yg sepertinya sudah dihapus atau aku yg tidak menemukannya. 
Nah kan makin heboh itu, karena kami termasuk dalam calon istri yg tidak ingin untuk dipoligami. Aku tidak tau munculnya aplikasi bahkan bisa saja ada akun yg menyalahgunakan "makna poligami" itu fungsinya untuk apa meskipun semua kembali pada kita pribadi menanggapinya dan memaknainya seperti apa. Dari bahasan ketidak setujuan pendapat kami untuk dipolgami ada beberapa point alasan mengapa "menurut kami" dan "menurut pendapatku setuju" tidak ingin untuk dipoligami. Memahami dan menjalankan makna Poligami itu susah "menurutku", ada syarat tertentu juga kan untuk melakukan poligami karena Poligami bukan di dasarkan karena "nafsu semata" dan entah banyak alasan yg bisa dikaitkan dengan hukum poligami. Menurutku seorang suami orang yg hendak untuk berpoligami harus siap dulu, siap lahir batin bisa berbuat adil tidak jika berpoligami. Kalau ada 1 aja rasa khawatir untuk tidak bisa berpoligami lebih baik dihindari karena berdua membangun rumah tangga menurutku lebih indah tanpa ada rasa kekhawatiran tidak bisa berbagi. Aku tidak tau bagaimana makna "adil" yg dipahami istri yg memiliki "saudara madu" karena sekali lagi banyak makna tentang "rasa adil" yg dimiliki setiap orang jadi tidak ada yg benar atau salah lagi kan ? Yang Maha Adil sesungguhnya hanya Tuhan. Niat untuk mencari "saudara madu" untuk berpoligami juga harus benar bukannya? Bukan mencari perempuan yg lebih muda, lebih catik, lebih "hot" atau lebih "lincah" karena itu sama saja berpoligami karena "hawa nafsu". Kalau pendapatku seorang suami orang yg hendak berpoligami cari lah perempuan yg bagus iman dan akhlaknya, yg sedang kesusahan atau hamba sahaya bukan dari fisiknya dan tentunya HARUS dengan persetujuan istrinya. "Bang, niatnya menikah untuk yg baik, dari awal komitmennya berdua karena Tuhan dan kedua belah pihak keluarga. Janganlah tiba-tiba pulang kerja bawa adik madu" haha. Untuk perempuan yg mungkin memiliki niat "Ingin menikah dengan suami orang atau dengan laki-laki yg berstatus memiliki istri", tolong lah mbak-mbak ini sebagai sesama perempuan saling mengerti, mbak dilahirkan juga dari perempuan. Mbak masih bisa hidup saja berarti mbak dilahirkan dari Ibu yg berharap anak perempuannya tidak ingin menangis karena disakiti oleh orang lain apalagi sesama perempuan. Kelak mbak-mbak ini juga akan menjadi ibu yg mungkin Tuhan menitipkan anak perempuan juga. Jadi menurutku, kalau ada niat "seperti itu" dapatkan ijin dari istrinya terlebih dahulu jangan "ngebet" aja :)

Ah makin berderet kalau membahas Poligami itu. Banyak pro kontra nya. Dan sekali lagi aku menulis ini bukan untuk menyudutkan pihak manapun karena aku menulis menurut "pendapatku" bukankah setiap manusia berhak berpendapat ? Mungkin bisa ada yg diterima atau tidak, tolong lebih bijak dalam mendapatkan sumber informasi dan pendapat orang lain. 

Pesanku untuk calon suamiku nanti "Mas niat kita untuk menikah nanti insyaallah baik karena Allah. Tuhan itu Keren karena bisa menciptakan segalanya dengan sikap dan ciri khas yg berbeda-beda. Tapi mas, aku bukan salah satu yg ingin di poligami. Kurang lebih alasanku sudah aku sampaikan diatas tulisan ini." Hehe...


Kritik dan saran atau sharing pendapat sangat diperbolehkan juga loh ya hehe ...
Wassalamualaikum... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar